Home / Health

Rabu, 25 Agustus 2021 - 22:18 WIB

Anggota DPR  Geram Melihat  Kepala BPOM Geleng-Geleng Kepala  Saat Rapat Kerja

Jakarta, IDN Hari Ini – Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Saleh Partaonan Daulay geram melihat gestur Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito, saat rapat kerja di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (25/8).

Kegeraman itu bermula saat Saleh menyinggung tentang nasib vaksin Merah Putih yang tidak kunjung memperoleh restu dari BPOM.

“Dahulu janji akhir tahun paling cepat bisa keluar vaksin Merah Putih, paling lambat 2022. Cuma sekarang dari bau-baunya tidak ada,” kata legislator fraksi PAN itu.

Baca Juga   Yahya Waloni, Penista Agama Digelandang  Bareskrim

Saleh menuturkan, tidak ada pejabat negara yang bisa menjamin waktu selesainya pandemi Covid-19.

Bahkan, kata dia, Menkes Budi Gunadi Sadikin sempat menyebut pandemi belum tentu berakhir sepuluh tahun mendatang.

Menurut eks Ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu, pengadaan vaksin demi menanggulangi pandemi masih berbasis impor.

Saleh mengaku sudah mendengar anggaran pengadaan vaksin secara impor yang memakan biaya Rp 70 triliun selama setahun.

“Jika pandemi berlanjut dan impor vaksin ini berlanjut, ketahanan sebagai bangsa dari sisi pembiayaan akan tidak menguntungkan,” ungkap dia.

Baca Juga  Ditpolairud Polda Banten Gelar Upacara peringatan HUT ke-72 Polairud tahun 2022

Ketua fraksi PAN di DPR itu menyebut Indonesia perlu mandiri membuat vaksin.

Dukungan terhadap pembuatan vaksin Merah Putih dan Nusantara yang merupakan karya anak bangsa perlu ditunjukkan.

Menurut Saleh, vaksin buatan anak bangsa sudah diakui negara asing. Misalnya, pemerintah Turki menurut beberapa media berencana membeli vaksin Nusantara.

“Vaksin itu katanya mau dipesan Turki sebanyak 5,9 juta dosis,” tutur Wakil Ketua MKD DPR itu.

Baca Juga  WHO: Omicron Bukan Akhir,  Akan Muncul Varian Baru

Saleh lalu melihat Penny geleng-geleng kepala mendengar pernyataannya.

Di situ nada suara legislator daerah pemilihan Sumatera Utara II meninggi.

“Jangan goyang kepala. Ibu kalau tidak percaya jangan membantah di sini. Ada di media (pemberitaan),” tutur dia.

Menurut Saleh, gestur goyang kepala menandakan Penny menganggap remeh karya bangsa.

Hal itu seharusnya tidak dilakukan seorang pejabat negara.

“Tolong diperhatikan. Kedaulatan bangsa ini sangat ditentukan dengan bagaimana kita menangani pandemi,” katanya. ( IDN )

Share :

Baca Juga

Health

Nusa Tenggara Timur (NTT) Provinsi Penyumbang Kasus Terbanyak  134 kasus Selama Sepekan

Daerah

Pemkab Humbahas Serius Menuntaskan Penurunan Prevalensi Stunting

Health

Presiden Jokowi Batalkan Vaksinasi Berbayar

Health

Luhut BP:  Batasi Mobilitas Keluar Rumah.

Health

WHO: Omicron Bukan Akhir,  Akan Muncul Varian Baru

Health

Heboh Surat Anies Ke Bloomberg Tutup Pajangan Rokok

Daerah

Bupati Samosir Meninjau Pelayanan BKB Pengobatan Gratis Di Puskes Buhit Pangururan Samosir

Health

Ketua DPR RI, Puan: Cegah Kebocoran Data Pribadi Warga Saat Vaksinasi

Contact Us