Jakarta, IDN Hari Ini – Polemik rokok di Indonesia seakan tak ada habisnya. Belakangan, media sosial Twitter kembali dihebohkan dengan surat yang ditulis Gubernur DKI Anies Baswedan kepada Founder Bloomberg Philantropies, Michael R Bloomberg.
Dalam surat tertanggal 4 Juni 2019 tersebut, Anies menuliskan tentang tingginya konsumsi rokok di Indonesia, terutama di DKI. Disebutkan Anies dalam surat sebanyak 3 juta perokok aktif di Jakarta dan angkanya naik 1 persen setiap hari. Ia pun meminta ‘jatah’ kampanye antirokok kepada Michael Bloomberg.
Surat ini menjadi perbincangan warganet setelah diunggah kembali pada 1 oktober 2021 oleh akun Twitter @rokok_indonesia.
Michael Bloomberg sendiri merupakan seorang miliarder yang juga mantan walikota New York, sekaligus pemilik Bloomberg Philanthropies, sebuah organisasi amal. Bloomberg aktif dalam kampanye anti-merokok di Amerika Serikat.
Sejak Agustus, Pemkot DKI Jakarta aktif menindaklanjuti Seruan Gubernur No 8 Tahun 2021 tentang penutupan pajangan rokok di minimarket yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan masyarakat terhadap bahaya rokok dan keterkaitannya dengan penyebaran COVID-19.
Disebutkan dalam Sergub, pengelola gedung diminta memasang tanda larangan merokok pada setiap pintu masuk dan lokasi yang mudah diketahui setiap orang dan memastikan tidak ada yang merokok di kawasan dilarang merokok.
Selain itu, juga disinggung larangan memasang reklame rokok atau zat adiktif, termasuk memajang kemasan/bungkus rokok atau zat adiktif di tempat penjualan.
Menindaklanjuti Sergub ini, pada awal September lalu, Pemkot Jakarta Barat menutupi stiker, poster, dan pajangan rokok. Meski pada praktiknya, beberapa minimarket kembali membuka tutupan.
Baca artikel detikHealth, “Viral Surat Anies ke Bloomberg Vs Heboh Tutup Pajangan Rokok di Minimarket” selengkapnya https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5753112/viral-surat-anies-ke-bloomberg-vs-heboh-tutup-pajangan-rokok-di-minimarket.( IDN )