Home / Nasional

Selasa, 9 November 2021 - 18:35 WIB

Emrus Sihombing:  Interupsi Anggota FPKS Diakhir Rapat Paripurna Kurang Tepat

Jakarta, IDN Hari Ini – Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai interupsi anggota FPKS DPR RI Fahmi Alaydroes dalam Rapat Paripurna Pengesahan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kurang tepat.

“Kalau kita lihat sebagai demokrasi, interupsi itu boleh dilakukan. Anggota DPR punya hak untuk bicara, termasuk interupsi. Tetapi kita harus lihat bagaimana itu disampaikan,” kata Emrus Sihombing di Jakarta Selasa.

Interupsi tersebut menjadi polemik. Sikap Fahmi dinilai kurang tepat karena baru mengajukan interupsi saat Ketua DPR RI Puan Maharani yang menjadi pimpinan sidang sedang menutup rapat paripurna yang beragenda tunggal.

Baca Juga  Kabupaten Humbahas Raih Juara III, Kategori Pemandu Paviliun Terbaik

Emrus mengatakan seharusnya anggota DPR mengajukan interupsi ketika pimpinan sidang membahas soal agenda di awal rapat paripurna.

“Kalau sudah pidato penutupan, berarti sebelum penutupan sudah diberikan kesempatan kepada para pihak. Seharusnya oleh teman-teman anggota dewan hal itu dimanfaatkan secara maksimal agar bagaimana menyampaikan pesan itu efektif dan efisien, dengan keterbatasan waktu,” katanya.

Emrus mengkritik respons Fahmi terhadap Puan. Sebagai anggota dewan, kata dia, anggota DPR harus menjunjung tinggi kehormatan.

“Gerutu-gerutu seperti itu tidak pada tempatnya, itu namanya merendahkan kalau kita bicara konteks komunikasi. Di dalam etika komunikasi, kita harus menghormati pandangan orang lain,” kata Emrus.

Baca Juga  Penanganan Jalan Longsor di Pintu Bosi Kecamatan Onan Ganjang Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara

Direktur Eksekutif Emrus Corner itu memuji sikap Puan yang tidak tersulut emosi meski mendapat respons seperti itu. Menurut Emrus, langkah Puan yang tetap melanjutkan rapat paripurna sudah sesuai kesepakatan agenda sidang.

“Tapi saya melihat bagaimana Puan Maharani memberikan respons, dia kan tenang-tenang saja. Santai dan biasa saja,” ucapnya.

Emrus menilai Fahmi kurang tepat mengajukan interupsi karena rapat paripurna tersebut merupakan agenda tunggal.

Menurutnya, dalam rapat konsultasi pimpinan pengganti rapat bamus sudah diputuskan rapat paripurna hanya agenda pengambilan keputusan persetujuan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI

Baca Juga  Respon Cepat Polsek Talun Berhasil Menemukan Keluarga Anak Yang Hilang

“Ini agenda tunggal. Rasanya memang kurang tepat jika kemudian ada interupsi untuk konteks yang lain,” kata Emrus.

Emrus mengingatkan PKS sudah lama berada di DPR. Menurutnya, PKS sudah bisa memahami bagaimana mekanisme rapat paripurna yang memiliki agenda tunggal.

“Toh jika agenda Rapat Paripurna tidak tunggal, interupsi selalu diizinkan dan pimpinan DPR terbuka serta memberikan waktu bicara untuk anggota dewan. Kan PKS sudah lama ada di DPR, pengalaman itu harusnya dipergunakan, pengalaman adalah guru terbaik,” ujar Emrus. ( IDN )

Share :

Baca Juga

Daerah

Bupati Samosir Mengadakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Guna Mengantisipasi Keterbatasan Pupuk Kimia

Budaya

Bupati Humbahas Dan Jajarannya, Hadiri Pembukaan Training And Consert Musik Is Fustastic Di Dolok Sanggul

Daerah

Desa Hutasoit I Panen jagung 7 ton Per Hektar, Masyarakat Ucapkan Banyak Terimakasih Atas Arahan Dan Bimbingan Bupati Humbahas

Daerah

Walikota Gunungsitoli Sowa’a Laoli, S.E.,M.Si  Hadiri Perayaan HUT Ke-78 Gereja AMIN Helefanikha Berlangsung Dengan Meriah

Daerah

Dalam Rangka Memeriahkan Hari Jadi Humbahas Ke -21 Pemkab Mengadakan Lomba Gerak Jalan Yg Diikuti 109 Peserta.

Metropolitan

Danrem 052/Wkr Sambut HUT Kemerdekaan RI Ke 78 Tahun Laksanakan Pembukaan Pameran Alutsista TNI 

Daerah

Polres Nias Cek SPBU Cegah Kecurangan BBM Saat Arus Mudik 

Banten

Gugatan Tanah Waris Digelar Kembali di Pengadilan Negeri Wonosobo

Contact Us