Jakarta, IDN Hari Ini – Ketua DPR RI, Puan Maharani mendesak PT Pertamina (Persero) segera melakukan audit sistem keamanan di kilang-kilang minyak miliknya buntut kasus kebakaran di fasilitas minyak di Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu (13/11).
Puan mengaku prihatin atas insiden kebakaran di kilang Cilacap. Peristiwa itu menambah deret kasus kebakaran di kilang-kilang minyak milik Pertamina dalam setahun terakhir sejak 2020.
Senada dengan pandangan DR. Emrus Sihombing komunikolog Universitas Pelita Harapan, Kebakaran kilang minyak pertamina adalah tanggungjawab Dirut tidak mampu atasi peristiwa kebakaran berulang sebagai konsekwensi hendaknya diganti dan pemerintah sebaiknya mempercayakan BTP alias Ahok menjadi Dirut Pertamina.
“Seringnya kebakaran di kilang minyak Pertamina memerlukan evaluasi mendalam. Harus ada audit sistem pengamanan di kilang-kilang minyak milik Pertamina sehingga bisa ditemukan apa persoalannya agar bisa segera diatasi,” kata Puan dalam keterangannya, Senin (15/11).
Dalam setahun, dia mencatat, setidaknya sudah ada tiga kejadian kebakaran di kilang Pertamina.
Pada 29 Maret 2021, kebakaran di kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat; kebakaran di kilang minyak Pertamina di area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap pada 11 Juni 2021; dan terakhir, kebakaran di Refinery Unit (RU) IV Tangki 36T-102 yang berisi komponen Pertalite sebanyak 31 ribu kiloliter.
Merujuk rangkaian insiden itu, Puan menilai perlu ada investigasi menyeluruh dan evaluasi total agar insiden serupa tak kembali terjadi.
Dia yang juga Ketua DPP PDIP tu bersyukur tidak ada korban jiwa dari kebakaran kilang minyak Pertamina di Cilacap. Puan pun meminta Pertamina harus memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat di sekitar kilang, termasuk para pekerjanya.
“Sistem pengamanan Pertamina harus memprioritaskan keselamatan pekerja di lingkungan kilang dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Pastikan manajemen risiko dilakukan sebaik-baiknya,” kata Puan.
Puan pun berharap polisi mengusut tuntas penyebab kebakaran ini. Ia meminta polisi menindak secara hukum jika ditemukan oknum-oknum yang sengaja melakukan pembakaran.
Usai insiden, polisi kini sedikitnya telah memeriksa lima saksi. Mereka yang diperiksa adalah satu petugas BMKG dan empat orang saksi di sekitar lokasi kejadian. Polisi juga telah menerjunkan tim Puslabfor dan Inafis Mabes Polri ke lokasi kejadian.