indonesiahariini.com – GUNUNGSITOLI -Perhelatan Akbar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak di 71 Desa di Kota Gunungsitoli, dipastikan ditunda hingga tahun 2025.
Perhelatan yang ditunggu-tunggu oleh segenap masyarakat yang pelaksanaannya tinggal sejengkal lagi, tak ayal membuyarkan seluruh harapan itu dalam sekejap, tentu ada yang kecewa ada juga yang uring-uringan.
Sejumlah kalangan pun mengkhawatirkan penundaan ini, dan menilai Pemko Gunungsitoli sepertinya tak berniat melaksanakan Pilkades serentak pada Bulan November ini”. Begitu coleteh mereka.
Reaksi para wakil rakyat di DPRD Kota pun beragam, namun prinsipnya sama, tidak setuju bila Pilkades ditunda.…
[13:16, 9/10/2022] IDN Sediyaman Giawa Nias: indeks kerawanannya meningkat drastis, ini berdasarkan kajian dan informasi intelijen yang bekerja sesuai SOP.” Ungkap Kabag Ops ini.
Kita tidak mau ambil resiko, lanjut kabag Ops lagi siapa yang bisa menggaransi akan aman saat pelaksanaan pilkades ? Buktinya pembakaran kantor camat, pilkades di Gunungsitoli Utara yang ricuh hingga akhirnya ditunda dan beberapa waktu lalu aparat BPD yang dibacok, ini salah satu indikator meningkatnya kerawanan tersebut dan kita sudah perhitungkan itu semua. Karena itu Pilkades serentak tahun ini, kita gunakan formasi 4, 6 dan 9. Artinya TPS yang minim tingkat kerawanannya ditempatkan sebanyak 4 personil Polisi, TPS yang dianggap rawan 6 orang Personil dan TPS yang dianggap sangat rawan 9 personil”. Tegas mantan Kasat Reskrim Polres Nias ini.
Saat wartawan bertanya kepada Kapolres Nias solusi apa yang sudah ditawarkan kepada Pemko Gunungsitoli agar Pilkades ini tidak tertunda ?”kita masih bernegosiasi dan mencari solusi bersama Pemerintah Kota, namun soal biaya keamanan tadi sulit untuk dinegosiasi, karena mengacu pada standar SOP dari Polda Sumut.” tutur Kapolres Nias ini.(sg)