Jakarta, IDN Hari Ini – Konflik di tubuh Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) berbuah somasi terhadap pihak Rektor, MWA hingga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Plt Direktur Jenderal Diktiristek Kemdikbud-Ristek, Nizam menjelaskan bahwa somasi ini telah diterima.
“Somasi orang tua mahasiswa SBM sudah kita terima. Saya sudah minta penjelasan dari rektor ITB tentang progres penyelesaian masalah SBM ITB. Sejauh ini proses belajar-mengajar di SBM ITB tetap berjalan dengan baik,” kata Nizam saat dihubungi, Minggu (15/5/2022).
Proses penyelesaian masalah internal di SBM ITB saat ini masih dilakukan. Nizam menegaskan bahwa yang terpenting proses belajar mengajar di SBM ITB tidak boleh turun kualitasnya.
“Permasalahan internal yang terjadi di SBM ITB dalam proses penyelesaian. Yang penting proses belajar-mengajar serta kualitas SBM ITB jangan sampai turun,” ungkapnya.
Sebelumnya, Forum Orang Tua Mahasiswa SBM ITB mengatakan somasi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan orang tua mahasiswa yang tidak mendapat kejelasan mengenai penyelesaian masalah yang di tubuh SBM ITB.
“Ya somasi ini berangkat dari kekecewaan karena tidak ada tanggapan dari pihak Rektorat, MWA dan Mendikbud karena permasalahan ini muncul di bulan November 2021 yang mengganggu proses belajar-mengajar di SBM,” kata Ali Nurdin perwakilan Forum Orang Tua Mahasiswa SBM ITB kepada detikJabar, Minggu (15/5).
Ali mengungkapkan, orang tua mahasiswa juga kecewa dengan sikap Rektor ITB yang enggan menemui perwakilan orang tua mahasiswa sejak persoalan SBM mencuat. Padahal kata dia, Rektor telah diminta secara langsung baik oleh MWA maupun kementerian untuk menjelaskan penyelesaian masalah tersebut.
“Kita sudah bertemu perwakilan Rektorat wakil rektor menjamin mutu pendidikan tidak berkurang, tapi nyatanya kan berkurang. Pihak MWA menyatakan sudah menyerahkan ke Rektor kemudian kita diminta bertemu dengan rektor tapi rektor kan tidak mau menemui. Padahal itu perintah MWA, sampai kita melakukan pertemuan dengan Kemendikbud,” ungkapnya.
Oleh sebab itulah, Forum Perwakilan Orang Tua Mahasiswa SBM ITB mengeluarkan somasi kepada Rektor ITB, MWA hingga Mendikbud untuk bisa segera menyelesaikan masalah di tubuh SBM dalam 10 hari kerja terhitung sejak Kamis, 12 Mei 2022.
“Jadi kita mensomasi, mengingatkan atau menegur agar mereka melaksanakan tugas dan kewajibannya. Apa tugas dan kewajibannya, ya menyampaikan ke kita ke orang tua permasalahan di SBM itu sudah selesai. Karena kita nggak ada kabar. Mau sampai kapan,” tegasnya.
“Makanya kita minta dalam 10 hari kerja minta segera diselesaikan dan kita meminta diundang oleh Rektor, oleh MWA, Dekan SBM untuk dijelaskan bagaimana penyelesaiannya,” ujar Ali menambahkan.
Dianggap Orang Luar
Selain mensomasi, Forum Perwakilan Orang Tua Mahasiswa SBM juga mempertanyakan pernyataan Rektor ITB dalam rapat dengar pendapat di Komisi X DPR RI pada 24 Maret 2022 lalu. Saat itu Rektor ITB menyatakan tidak perlu melibatkan orang tua mahasiswa dalam proses penyelesaian masalah SBM.
Padahal, menurut Ali, pernyataan Rektor ITB tersebut tidak sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 7 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan jika orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya.
“Dengan demikian upaya yang kami lakukan selama ini untuk memperoleh informasi dan kepastian tentang mutu pendidikan bagi putra-putra kami di SBM ITB dilindungi undang-undang dan sikap Rektor yang menganggap kami hanya sebagai orang luar tidak dapat dibenarkan,” tegas Ali.
“Dengan biaya kuliah di SBM ITB yang cukup tinggi Rektor juga tidak dapat menutup mata bahwa biaya kuliah para mahasiswa SBM ITB tentu berasal dari orang tua sepenuhnya, sehingga sudah sepantasnya jika orang tua berkepentingan terhadap mutu pendidikan di SBM ITB,” pungkasnya.(red)
tag: Headline, Pendidikan, mahasiswa SBM ITB,