Jakarta, IDN Hari Ini – Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menjelaskan saat ini Indonesia sudah membangun 900 lebih jejaring laboratorium guna mendeteksi Covid-19. Kemampuan laboratorium menjadi syarat untuk potensi pertama yang harus dibangun dalam deteksi virus sebagai sumber penyakit.
Hal ini dilakukan guna mengatasi potensi mendeteksi virus Corona (Covid-19) di Tanah Air. Dikatakan karena bersumber dari hewan, maka laboratorium-laboratorium yang ada baik itu untuk kesehatan manusia maupun hewan, harus dijadikan satu jejaring besar nasional. Namun diakui, hal tersebut awalnya hanyalah sekedar wacana dan pada akhirnya menjadi jawaban pasti.
“Indonesia akhirnya mengembangkan berbagai laboratorium untuk hewan, manusia dan lingkungan yang dijadikan satu, sehingga sekarang sudah memiliki 900 lebih laboratorium yang memiliki standar,” katanya dalam “Podcast Apa Adanya” bertajuk “2 Tahun Pandemi Covid-19, Membangun Mental Juara” .
Wiku menjelaskan saat menerima mandat dari Presiden melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid, maka yang dilakukan pertama kali adalah memperkuat jejaring laboratorium dengan memastikan kemampuan deteksi karena tidak diketahui kasusnya itu berada dimana saja.
Hal pertama yang harus mampu dilakukan adalah deteksi awal yang ada di jejaring fasilitas kesehatan (faskes) yakni laboratorium. Secara bertahap akhirnya sumber penularan diketahui. “Selain itu yang harus kita identifikasi adalah kemampuan rumah sakit karena waktu itu kasus Covid-19 menimbulkan korban. Jadi kita harus memastikan bahwa fasilitas kesehatan yang ada harus mampu menangani kasus ini yang sangat infeksius,” urai Wiku.
Jadi, lanjut dia, petugas tenaga kesehatan (nakes) seperti dokter, perawat dan lainnya yang ada di rumah sakit, harus tahu cara menangani kasus Covid-19 ini dengan baik. Hal ini penting agar mereka sendiri tidak terpapar dan tertular virus Corona.( IDN )
Tag: berita Indonesia terkini, berita Indonesia trending, berita viral COVID-19, Headline