IDN Hari Ini, Indramayu – Warga Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang, Indramayu, mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap audiensi yang digelar di kantor desa terkait keluhan jalan rusak akibat aktivitas proyek Pertamina.
Bukannya mendapat respons yang baik, warga justru menghadapi perlakuan arogansi dari perwakilan pemerintah desa yang mengajak warga berkelahi. (03/02/2025)
Dalam audiensi tersebut, aspirasi warga disampaikan oleh Riyanto, yang menyoroti kerusakan jalan akibat kendaraan proyek eksplorasi Pertamina yang melebihi tonase. Namun, bukan solusi yang didapat, justru terjadi insiden di mana salah satu oknum aparatur desa terkesan menantang warga secara fisik.
“Kami sangat kecewa dengan sikap aparatur pemerintah desa yang bukannya mencari solusi, malah menunjukkan sikap arogansi dan terkesan premanisme,” ujar Riyanto.
Kekecewaan warga semakin bertambah karena Kuwu Desa Panyindangan Kulon, Ono Daryono, S.Kom., M.H., tidak hadir dalam audiensi dengan alasan ada kesibukan di luar. Padahal, sebelumnya masyarakat telah melayangkan surat permohonan audiensi, namun hanya diwakili oleh Sekdes dan Lurah.
Tuntutan Warga
Dalam pertemuan tersebut, warga yang peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar mengajukan beberapa tuntutan, antara lain:
1. Meminta pertanggungjawaban atas kerusakan jalan Bypass Sindang – Pecuk.
2. Menuntut kompensasi atas dampak Analisis Mengenai Dampak Lalu Lintas (Amdal Lalin).
3. Meminta pihak PT DPP dan Pertamina hadir dalam diskusi bersama warga di kantor desa.
4. Mendesak pemerintah desa segera melayangkan surat resmi ke PT DPP dan Pertamina serta meminta transparansi dalam penyelesaian masalah ini.
Warga menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal tuntutan ini hingga ada tindakan konkret dari pihak terkait. Jika tidak ada solusi yang diberikan, mereka siap mengambil langkah lebih lanjut untuk memperjuangkan hak mereka. (Saudi)