Home / Internasional

Minggu, 27 Februari 2022 - 10:30 WIB

Bangkai tank Rusia yang Dihajar Rudal Ukraina Berserakan

TOPSHOT - A fragment of a destroyed Russian tank is seen on the roadside on the outskirts of Kharkiv on February 26, 2022, following the Russian invasion of Ukraine. - Ukrainian forces repulsed a Russian attack on Kyiv but

TOPSHOT - A fragment of a destroyed Russian tank is seen on the roadside on the outskirts of Kharkiv on February 26, 2022, following the Russian invasion of Ukraine. - Ukrainian forces repulsed a Russian attack on Kyiv but "sabotage groups" infiltrated the capital, officials said on February 26, as Ukraine reported 198 civilian deaths, including children, following Russia's invasion. A defiant Ukrainian President Volodymyr Zelensky vowed his pro-Western country would never give in to the Kremlin even as Russia said it had fired cruise missiles at military targets. (Photo by Sergey BOBOK / AFP)

IDN Hari Ini – Pasukan Ukraina memberi perlawanan sengit atas invasi militer Rusia untuk mempertahankan ibu kota Kiev dan kota-kota lain yang menjadi target, Sabtu (26/2/2022).

Di hari yang sama, Rusia memerintahkan “serangan dari semua penjuru” setelah menurut klaimnya memberi jeda satu hari untuk memberi kesempatan bagi perundingan.

Di beberapa tempat di Ukraina, bangkai-bangkai tank Rusia yang dihajar rudal Ukraina dibiarkan teronggok di pinggir jalan.

Selain itu juga ditemukan jenazah tentara Rusia yang ditinggalkan. Sejumlah tentara Rusia tertangkap dan menjadi tawanan perang.

Ukraina Melawan, Rusia Mulai Kepayahan

Jenazah tentara Rusia tergeletak di dekat sebuah kendaraan militer di pinggir jalan kota Kharkiv, Ukraina, 26 February 2022. (AFP)

Pertempuran paling sengit terjadi di sekitar dan di dalam kota Kharkiv, menurut seorang pejabat keamanan Amerika Serikat, mengutip laporan intelijen.

Baca Juga  Putin Frustasi Pertahanan Ukraina Kuat, Gagal Dominasi Udara

Pasukan Ukraina memberi perlawanan gigih di wilayah utara untuk membendung gelombang serangan Rusia di Kiev.

“Namun, pertempuran paling sengit yang kami lihat terjadi di dalam dan sekitar Kharkiv,” kata pejabat tersebut seperti dikutip CNN.

Di wilayah selatan, Rusia menghadapi perlawanan yang tidak terlalu sengit, demikian menurut pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pada hari sebelumnya mereka memang menyurutkan serangan untuk perundingan, tetapi hari Sabtu semua pasukan diperintahkan untuk kembali memulai serangan dari semua jurusan.

“[Pada Jumat], setelah rezim Kiev menyatakan siap melakukan perundingan, aktivitas kekerasan dalam operasi dihentikan sementara,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayjen Igor Konashenkov dalam pernyataan tertulis,

“Setelah pihak Ukraina mundur dari proses negosiasi, hari ini semua unit diperintahkan untuk melanjutkan aksi ofensif di semua penjuru sesuai dengan rencana operasi,” tambahnya.

Baca Juga  Ambisi Putin Hidupkan Uni Soviet

Sepanjang Sabtu pagi waktu setempat, lebih dari 250 rudal Rusia sudah ditembakkan di Ukraina, kebanyakan adalah rudal balistik jarak pendek.

Seorang pejabat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menepis klaim “jeda untuk negosiasi” dan menuding kesulitan logistik yang dihadapi pasukan Rusia di medan tempur yang menghambat pergerakan.

“Mereka didea masalah. Mereka kekurangan bahan bakar diesel, sehingga laju mereka menjadi lambat dan moral [pasukan] jelas sedang dalam masalah,” kata pejabat yang memilih anonim itu, sembari mengutip laporan intelijen NATO.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan laju pasukan Rusia sementara ini melambat kemungkinan karena kesulitan logistik dan perlawanan sengit pasukan Ukraina.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa tank Rusia yang mogok di jalan raya karena kehabisan bahan bakar.

Baca Juga  Putin Ingin Membunuh atau Menangkap Volodymyr Zelensky

Laporan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris juga menyebutkan bahwa target utama Rusia adalah merebut Kiev.

“Pasukan Rusia melewati pusat-pusat populasi di Ukraina tetapi mengurung dan mengisolasi mereka,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Inggris.

Kelompok-kelompok khusus Rusia yang bertugas melakukan sabotase diperkirakan sudah mulai beraksi di Kiev.

Sejauh ini Rusia sudah menguasai sebagian wilayah di selatan, timur, dan utara Ukraina, serta makin mendekat ke Kiev.

Wilayah barat relatif aman karena berbatasan dengan Polandia yang merupakan anggota NATO dan sangat menentang aksi militer Rusia. Polandia juga negara pertama yang mengirim bantuan amunisi ke Ukraina sejak pertempuran meletus Kamis lalu ( IDN )

Tag: internasional, Invasi  Rusia, Sanksi Ekonomi, Ukraina

Share :

Baca Juga

DKI

Kapolri Pantau Command Center Pengamanan KTT Asean

Internasional

Konferensi (KTT) ASEAN Prioritas Promoting Competitiveness, Resilienceand Agility of Workers for the Future of Wor

Internasional

Putin Ultimatum AS dan Sekutu

Internasional

Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024

Internasional

Rinat Akhmetov : Rusia Negara Agresor dan Putin  Penjahat Perang.

Internasional

Rudal Aerobalistik Hipersonik Hancurkan  Petahanan Ukraina

Internasional

Putin Frustasi Pertahanan Ukraina Kuat, Gagal Dominasi Udara

Banten

Sampah Bandara Soekarno-Hatta Menggunung, Akibat Warisan PT. ISU Yang Tidak Memenuhi Standarisasi SLA

Contact Us