IDN Hari Ini, Cirebon – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Jawa Barat, mencatat dalam sehari menangani sebanyak 200 ton sampah sehingga diprediksi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopiluhur, akan kelebihan beban dalam tiga tahun mendatang, untuk itu perlu pemilahan sampah dari hulunya.
“Dalam sehari ada 80 rit atau angkutan sampah, jumlah tersebut setara dengan 200 ton sampah,” kata Kepala UPT TPA Kopiluhur DLH Kota Cirebon Cecep Rohimat di Cirebon, Rabu.
Ia mengatakan kawasan TPA Kopiluhur memiliki luas 14 hektare. Namun yang digunakan untuk pengelolaan sampah mencapai 7-8 hektare, terbagi menjadi lima zona, selain ada pula ruang penghijauan.
Menurutnya, dengan jumlah angkutan dan volume sampah yang ada, maka daya tampung TPA Kopiluhur bisa diprediksi akan mencapai volume maksimal hingga tiga tahun mendatang.
Oleh sebab itu, pihaknya akan terus berupaya mengantisipasi agar daya tampung tidak melebihi kapasitas, selain itu meminta kepada warga agar dapat memilah dan memilih sampah dari awal, supaya ikut mengurangi sampah. “Prediksi tiga tahun ini hanya perkiraan. Karena kami juga saat ini sedang membuat kantong untuk pembuangan sampah, terutama di zona 1, 2, dan 3. Selama menyiapkan kantong, kita juga membuka akses untuk alat berat dan truk operasional,” ujarnya.
Cecep menjelaskan, sistem pengelolaan sampah di TPA Kopiluhur masih menggunakan sistem open dumping, yakni sampah diratakan menggunakan alat berat lalu diurug dengan tanah.
Ia menambahkan di lingkungan TPA Kopiluhur terdapat ratusan masyarakat yang mencari nafkah dengan memungut sampah. Keberadaan mereka turut mengurangi volume sampah hingga satu ton dalam sehari.
“Kami belum menerapkan sistem sanitary landfill karena untuk sampai ke situ salah satunya perlu ada jembatan timbang untuk mendeteksi volume sampah yang masuk. Dan saat ini kita belum punya,” katanya
Selain itu, UPT TPA Kopiluhur juga berupaya memberdayakan masyarakat sekitar dengan merekrut mereka yang memiliki keahlian, misalnya supir truk hingga operator alat berat. ( Nr)