Jakarta, IDN Hari Ini- Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan menyebut berubahnya kebijakan terkait penerapan harga minyak goreng ini menjadi bukti kalau pemerintah tidak memiliki peta jalan (roadmap) tata kelola niaga pangan yang jelas.
Ini menyusul adanya kebijakan yang menetapkan HET minyak goreng curah menjadi Rp14.000 per liter.
“Kami menilai kebijakan yang diambil pemerintah ini enggak ada road map pangan yang jelas, karena enggak ada grand design pangan. Kalau pemerintah punya road map yang jelas, mulai dari ketersediaan, distribusi hingga penjualan, ini harusnya pemerintah mampu mengantisipasi kendala-kendala persoalan yang ada di lapangan,” kata Reynaldi, Kamis (17/3).
Dalam hal ini, Reynaldi menyinggung sikap pemerintah yang menarik HET minyak goreng kemasan sehingga harga minyak kemasan melambung tinggi.
“Kami berharap jelang puasa masyarakat kita bisa menjangkau minyak goreng dengan harga yang terjangkau. Harga yang sekarang ini di luar batas pemerintah. Artinya, kalau dengan begini kami punya istilah enggak perlu ada kementerian, toh ini dilepas ke mekanisme pasar,” tambahnya.
Terkait dengan kebijakan yang menetapkan HET minyak goreng curah menjadi Rp14 ribu per liter, Reynaldi berharap agar pasokan minyak goreng curah bisa merata di seluruh pasar Indonesia.
“Kami terus berkomunikasi dengan pemerintah agar implementasinya ini bisa langsung ke pasar-pasar, karena harapan kami minyak goreng curah ini bisa terdistribusi secara merata,” ujarnya. (idn )
Tag: Minyak goreng, ekonomi, Harga