IDN Hari Ini, Nias – Kepala Kesyahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gunungsitoli Dr. Capt. Tommy Aronda, M.Si.,M.Mar, meremehkan peran wartawan menunjukkan sikap tidak bersahabat saat dikonfirmasi berulang kali di Kantornya, Jumat (06/09)2024), dan enggan menjelaskan pertanyaan dari awak media, Rabu (11/09/2024)
Saat itu, tiga awak media Online yang bertugas di Kota Gunungsitoli/Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara hendak melakukan konfirmasi terkait COKLIT perbedaan perhitungan keberangkatan penumpang dan mobil truk di Kapal WJL serta jumlah laporan Kapal Niaga tiap bulan yang bersandar dipelabuhan Gunungsitoli.
“Hal tersebut terdapat perbedaan perhitungan bulanan antara Pelindo dan KSOP Gunungsitoli di Kapal WJL Penumpang, mobil truk dan jumlah Kapal Niaga,“ Ungkap media.
Berawal tiga awak media Online mendapat data hitungan COKLIT laporan bulan April s/d Juli 2024 dari Narasumber data tersebut menurut perhitungan PELINDO xx dan KSOP xxx tiap bulannya jumlah penumpang dan truk yang menyebrang dari Pelabuhan Gunungsitoli menuju Pelabuhan Sibolga serta jumlah Kapal Niaga yang bersandar di Pelabuhan Gunungsitoli, terdapat selisih perhitungan yang sangat jauh berbeda,” Jelas awak media.
Mendapati informasi itu, selanjutnya awak media konfirmasi ke Kantor pihak KSOP Gunungsitoli hingga berturut-turut tiga hari. Namun, sangat disayangkan KSOP Gunungsitoli tidak berhasil ditemui dengan alasan Rapat dan Zoom internal di Kementrian Pusat tak ada waktu bertemu yang bisa dipastikan, Ungkap petugas kepada awak media yang telah mengisi buku tamu di penjagaan pintu masuk.
“Kepala KSOP Gunungsitoli Dr. Capt. Tommy Aronda, M.Si.,M.Mar, diduga berdalih untuk menghindari wartawan dengan berbagai alasan karena tujuan tersebut telah diketahui terlebih dahulu oleh Tommy Aronda. Karena tidak dapat ditemui di Kantornya awak media konfirmasi melalui pesan WhatsApp tepatnya, Jumat (06/09/2024) pagi dengan perihal dimaksud KSOP tidak menanggapi sama sekali.
Selanjutnya, sore harinya wartawan kembali konfirmasi ulang dan sekaligus mengirim data Coklit tersebut, tidak berselang lama KSOP menghubungi media dengan mengatakan mohon ma’af Pak Zebua saya baru baca dan sibuk terus
“Apa cerita, apa yang mau dikonfirmasi ini.?, ucap KSOP Gunungsitoli itu kepada awak media dengan nada yang kurang menyenangkan.
Setelah dijelaskan, terkait hal yang dimaksud yakni ; konfirmasi terkait data Coklit perhitungan penumpang Kapal WJL dan Truk berangkat serta jumlah Kapal Niaga bersandar di Pelabuhan Gunungsitoli perhitungan Pelindo dan KSOP ada perbedaan Coklit bulanan, bukannya menjelaskan persoalan tersebut justru malah melontarkan berbagai pertanyaan yang dianggap tak masuk akal. “Dapat informasi dari mana, siapa yang memberikan informasi perlu saya ketahui apakah dari Pelindo atau dari Petugas KSOP.?, baru saya jelaskan,” Ujar Tommy Aronda kepada awak media.
Mendapat pertanyaan itu, awak media masih dalam kondisi tenang dan meluruskan inti pertanyaan tersebut, untuk indentitas Narasumber tidak bisa kami sebutkan Pak KSOP ada hak Undang-undang perlindungan mengatur, bahwa Narasumber sudah dilindungi oleh putusan Nomor 646 K/Pid.Sus/2019 UU Pers tidak dapat dikriminalisasi karena menjadi Narasumber media.
Belum selesai dijelaskan, Tommy malah memotong dengan pertanyaan yang lain. Mengatakan kalau begitu juga saya tidak mau menjelaskan karena data kami itu rahasia/privasi Pak Zebua,” Katanya.
Mendapat perlakuan itu, awak media itupun meminta izin jika Bapak KSOP tidak menjelaskan tidak masalah itu hak Bapak dan bila tidak berkenan juga untuk ditemui suatu jawaban tepat bagi kami yang mendapat informasi. Buru-buru KSOP mengatakan begini aja pak Zebua kalau mau nantik datang aja ke Kantor bisa kan Pak Zebua.? sekedar beli kopi saya berikan nanti temui An. Marel Sinaga bagian Humas biar dijelaskan jangan bawak teman kesana/media lain, Bapak Zebua aja sendiri ya, saya titip uang kopinya di Humas tak usah apa lah dengan informasi itu ya, kata KSOP. “Jawab awak media oh gitu ya Pak.
“Untuk memastikan maksud tujuan KSOP tak lama awak media menuju Kantor KSOP Gunungsitoli menanyakan Humas Marel Sinaga kepada Petugas penjagaan pintu. Petugas mengatakan tunggu sebentar ya Pak saya sampaikan kedalam tak lama Marel Sinaga menjumpai awak media berbincang sebentar tentang data tersebut diakhir pertemuan awak media izin pamit pulang, lalu dikejar oleh Marel Sinaga mengatakan sebentar Pak ada yang dititipkan oleh Bapak KSOP sekedar uang kopi kepada media yang konfirmasi hal ini. Awak media ini menolak ngak usah Bang, lalu kata Marel ngak apa-apa Pak ambil aja. “Jadi Bapak KSOP yang memberikan amplop ini Bang ya?, Benar Pak ucap Marel Sinaga,” Kepada media.
Untuk memastikan, media mengambil amplop tersebut untuk sebuah dokumen apa tujuan KSOP, setelah diambil foto dan vidio awak media menemui kembali Petugas penjagaan, “Izin Bang agar Humas Marel Sinaga menjumpai kami. Setelah diserahkan amplop tersebut media meminta izin agar Marel Sinaga mengembalikan kepada Bapak KSOP Gunungsitoli amplop tersebut, karena kami wartawan tidak butuh disogok/dibungkam terkait penjelasan apa yang kami konfirmasi kepada KSOP Gunungsitoli. “Marel Sinaga mengatakan baik Pak terima kasih ya, lalu media izin pamit.
Beberapa hari yang lalu awak media telah mendatangi PT. Pelindo Gunungsitoli untuk konfirmasi terkait hal tersebut. Kepala Pelindo beralasan sibuk sedang rapat, diwakili Humas Pelindo Ellingkari Hulu menjelaskan bahwa telah mendengar data Coklit perhitungan bulanan tersebut tersebar keluar entah dari siapa,” Kata Humas.
Saat disinggung perbedaan selisih perhitungan PELINDO dengan KSOP, sangat jauh, baik penumpang Kapal WJL, mobil Truk yang berangkat dan jumlah Kapal Niaga yang bersandar di Pelabuhan Gunungsitoli kenapa bisa.?. Humas mengatakan itu lah yang menjadi pertanyaan dimana kesalahan teknisinya perhitungan kami sudah benar.
“Seandainya data Coklit itu benar pihak Pelindo tetap bertanggung jawab data yang telah dilaporkan tetap disetor ke Pusat dan kelebihan selisih dipertanggung jawabkan dilaporan akhir tahun melalui rapat internal dan untuk Coklit yang dipertanyakan sudah direncanakan agenda rapat dalam waktu dekat ini untuk mencocokan data selisih perhitungan, pihak Pelindo mengundang PT. WJL dan KSOP Gunungsitoli,” Jelas Humas.
Diakhir penjelasnya Humas Pelindo, mengatakan hanya itu yang bisa saya jelaskan karena juga kami punya Pimpinan dan lebih tepatnya dipertanyakan ke Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP Gunungsitoli menyangkut adanya perbedaan perhitungan pihak mereka di Coklit laporan bulanan dimaksud,” Katanya.
Ditegaskan media yang mengkonfirmasi Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gunungsitoli. Segera dilaporkan ke APH dugaan suap wartawan saat konfirmasi dengan bukti rekaman suara dan vidio yang telah dikumpulkan dilapangan dan menyurati Ombudsman RI bahwa KSOP Gunungsitoli sangat mengalami masalah krisis keterbukaan informasi Publik, sebagaimana UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, terkait isu liar yang sedang beredar dengan alasan berdalih tidak bisa ditemui ketidak transparan ini jelas sedang menutupi sebuah masalah di internalnya,” Tegas tim media.
Untuk perimbangan informasi diatas awak media konfirmasi Kepala Cabang WJL Gunungsitoli selaku pihak transportasi penumpang laut Pelabuhan Gunungsitoli – Pelabuhan Sibolga, belum tersambung hingga berita ini tayang dalam waktu dekat segera dikonfirmasi.(SG)