IDN Hari Ini, Tulungagung – Jumlah penderita stunting di Indonesia terus mengalami peningkatan. Setidaknya, setiap satu dari tiga anak berisiko mengalami gangguan gizi akut itu. Dari situasi tersebut, pemerintah pusat memfokuskan percepatan penurunan stunting pada balita yang dimulai dari level desa.
Untuk mendukung fokus pemerintah menanggulangi stunting dan masalah kesehatan masyarakat khususnya di tingkat desa, Kader Posyandu Balita dan Lansia Desa Pojok Kecamatan Campurdarat, kembali menggelar Pertemuan Rutin Kader di Balai Desa setempat sebagai kegiatan rutin bulanan, Jumat (24/1/2023).
Acara yang dihadiri sekitar 30 peserta tersebut membahas tentang pencegahan stunting, peningkatan gizi balita, program untuk kesehatan lansia serta masalah kesehatan masyarakat lainnya.
Setelah akhir acara, Ismiati, Kepala Desa Pojok menjelaskan pertemuan rutin para kader Posyandu tersebut dapat meningkatkan kerjasama antar kader.
“Kegiatan rutin seperti ini bisa mempererat tali silaturahmi dan kerjasama para kader Posyandu dalam meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya terhadap ibu hamil, balita, ibu menyusui serta lansia” jelas Ismiati.
Selain Posyandu, Ismiati juga menerangkan tentang Klinik lain yang ada di komplek Kantor Pemerintah Desa Pojok.
“Kami punya klinik lain untuk pelayanan yaitu Klinik Adminduk. Berbeda dengan Posyandu yang melayani kesehatan masyarakat, Klinik Adminduk memberikan pelayanan dalam hal dokumen kependudukan. Jadi masyarakat sekitar bisa mengurus Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Akta Kematian maupun Surat Pindah tanpa harus ke kantor Disdukcapil” tutup Kades Pojok, Ismiati. (johnIDN/tla)