IDN Hari Ini – Saat awak media dan Ketua FA Ampuh bersama Ketua LSM Lipanham mendatangi Kantor PT. PLN Sepatan untuk komfirmasi kepada salah satu Pimpinan Maneger,Kamis 31/03/2022.
Konfirmasi kami,sesuai kode etik jurnalis untuk pemberitaan yang berimbang kepada
Perwakilan Maneger tersebut, ironisnya salah satu petugas security mencoba menghalangi untuk masuk bertemu. dengan alasan di kantor tidak ada orang,mereka bilang semua keluar sewaktu masih jam kerja.
Konfirmasi kami.
Sempat bersitegang dengan petugas secrity PT. PLN Sepatan.dan meminta KTA dan Surat Tugas Wartawan di tahan di pos security bila mana ingin masuk kedalam kantor PT. PLN tersebut.
Ketua FA Ampuh Catur,bersama Ketua Joy LSM Lipanham bersama Wartawan menyampaikan bahwa KTA dan Surat Tugas kami tidak akan kami berikan untuk tahan di pos security ,karena kami dalam tugas sosial kontrol, KTA dan Surat Tugas kami harus selalu kami bawa dalam tugas kemana pun, bila mana securty mencoba menghalangi kami dalam tugas maka security melanggar Pasal 40 KUHP Undang-undang Tahun 1990 Kemerdekan Pers.ucap Catur .
Catur juga menjelaskan kepada security kalau sampai mencoba menghalangi kami untuk masuk bertemu Meneger PT.PLN Sepatan maka kami akan melaporkan ke Aparat Hukum yang berlaku di Negara Indonesia ini
Setelah ketua LSM Catur menjelaskan kepada Security tersebut,akhirnya di bolehkan masuk.
Lanjut,setelah kami masuk dan ijin untuk menemui salah satu perwakilan di
PT. PLN Sepatan tersebut,tapi lagi lagi kami di perlakukan tidak seyogyanya kami kontrol sosial,sebagai Mitra seharus ny
Saat awak media ijin bertanya ke petugas pelayanan P2TL, sebut aja Fitri mengatakan; saya tidak akan memberikan informasi dan keterangan apa pun karena bukan hak kami kalau mau ada jawaban dari kami P2TL silakan buat surat,nanti kami aja yang akan menyampaikan ke pimpinan kami,atau janjian dulu,baru kapan baru kami hubungi .ucap Fitri.
Ketua FA Ampuh dan Ketua LSM Lipanham angkat bicara:
Ada apa dengan P2TL Sepatan saat di komfirmasi awak media tidak mau nemui kami,padahal sesungguhnya kami membantu,Mitra,PLN PERSERO Indonesia,dengan Pimpinan P2TL yang seolah-olah menghindar dan tidak mau kopratif,kami dari Wartawan dan LSM diduga ada permainan kongkalikong dengan karyawan P2TL.tegasnya.
(Holid/team)