Jakarta, IDN Hari Ini – Belakangan ini Nasdem Tower riuh dengan kedatangan para petinggi partai politik.
Bergiliran para ketua umum parpol menemui sang tuan rumah, Surya Paloh. Bos Partai Nasdem itu menjadi tokoh kunci dalam konstelasi politik menyongsong Pemilu 2024.
Surya Paloh setidaknya sudah menerima kedatangan empat ketua umum parpol beserta rombongan di Nasdem Tower maupun di rumah pribadinya, sejak Maret. Mereka adalah Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto; Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, lalu Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, yang diam-diam mendatangai Surya di rumahnya, akhir Mei kemarin. Soal pertemuan Zulhas-Surya Paloh baru diketahui dari pengakuan politikus senior PAN, Bara Hasibuan, kemarin.
Yang terbaru adalah kedatangan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada Minggu (5/6/2022) malam. SBY menemui Surya Paloh di Nasdem Tower dengan memboyong putranya, AHY, yang dijagokan Demokrat sebagai bakal capres.
Surya Paloh menyambut SBY didampingi Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Nasdem yang juga putranya sendiri, Prananda Paloh.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menuturkan, pertemuan berlangsung hampir selama 3 jam, dari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB. Menurutnya SBY dan AHY bersilaturahmi untuk membalas kebaikan Surya Paloh yang menjenguk SBY ketika dirawat di Amerika Serikat pada November 2021.
Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate, dalam keterangan tertulis, menyebut pertemuan SBY- Surya Paloh sebagai pertemuan dua sahabat lama yang bersifat sangat privat. Plate mengakui ada pembahasan politik dalam pertemuan Surya Paloh dan SBY-AHY, terutama yang berkaitan dengan Pilpres dan Pilkada 2024.
“Sharing pandangan dan telaahan atas perkembangan situasi politik nasional khususnya menjelang Pileg, Pilpres dan Pilkada Serentak 2024 yang harus dikelola dengan penuh tanggung jawab agar berjalan dengan baik dan sukses,” kata Plate.
Terpisah, Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, menjelaskan, SBY dan Surya Paloh bertemu sebagai dua orang sahabat. Walau tidak hadir dalam ruang pertemuan, Wkil Ketua Badan Legislasi DPR ini mengetahui bahwa kedua tokoh sempat membahas soal Pilpres 2024.
“Tentu karena dua partai yang bertemu tentu ada berbicara itu, tapi masih berbicara yang sifatnya prolog. Baru pertemuan pertama,” ungkapnya.
Langkahnya Selalu Jitu
Pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing, mengatakan, Surya Paloh adalah salah satu tokoh nasional dengan pengalaman politik luar biasa. Surya Paloh, menurut Emrus, adalah simbol pemimpin yang menganut filosofi padi, yaitu semakin tinggi semakin merunduk.
Menurut dia, Surya Paloh bukan pemimpin yang hobi membangun pencitraan di ruang publik. Karena itulah banyak tokoh atau ketua umum partai menemuinya. Mulai dari sekadar berdialog, berdiskusi, bertukar pikiran dan tidak menutup kemungkinan membahas koalisi untuk mengusung kandidat di Pilpres 2024.
“Karena pemikiran Surya Paloh berlandaskan kebangsaan yang membawa suatu pemikiran-pemikiran yang bisa mencerahkan bagi siapapun yang menemui dia, termasuk ketua umum partai politik,” kata Emrus kepada Info Indonesia.
Emrus memandang, posisi Nasdem di bawah Surya Paloh sangat bagus dalam menyusun strategi politik, membaca situasi politik, dan melakukan kalkulasi politik. Hal tersebut terbukti ketika Nasdem menjadi partai pertama yang mengusung Joko Widodo sebagai capres di Pilpres silam.
“Nasdem juga sangat matang untuk menentukan pilihan bakal berkoalisi dengan siapa dan partai apa saja dalam rangka mengusung kandidat capres di 2024,” kata dia.
Emrus yakin, siapapun capres-cawapres yang akan didukung Surya Paloh dan Nasdem maka terbuka lebar akan menjadi pemenang di pilpres. Strategi politik Surya Paloh yang sangat jitu akan menjadi barometer.
“Karena Surya Paloh tidak sembarangan dalam memberikan dukungan. Pasti berdasarkan pada kalkulasi politik dan melihat realitas politik di lapangan,” ujarnya.
Kendati begitu, Emrus belum bisa memprediksi Surya Paloh akan berlabuh ke koalisi mana, atau justru membuat poros politik sendiri.
“Keputusan bergabung atau membuat koalisi sendiri tergantung dialog-dialog politik yang dilakukan,” jelasnya.
Kingmaker
Emrus menilai, ketokohan Surya Paloh dapat dikatakan sepadan dengan Presiden Jokowi, yaitu bakal menjadi kingmaker di Pilpres 2024. Kata dia, Surya Paloh menjadi kingmaker bukan karena mengepalai kelompok media massa besar melainkan karena ketokohannya. Sementara Jokowi bakal menjadi kingmaker karena pengaruhnya di lapangan. Modal yang dimiliki Jokowi adalah kekuatan yang bisa digunakan dalam konteks politik kebangsaan.
Emrus menilai kedua tokoh bakal menjadi kingmaker dengan jalannya sendiri-sendiri. Surya Paloh dengan ketokohannya dan Jokowi sebagai presiden dalam rangka mewujudkan politik kebangsaan.
“Kalau mereka disamakan dalam konteks penjelasan saya, ya Surya Paloh bisa menjadi kingmaker seperti Jokowi. Tapi mereka jangan disamakan dalam konteks lain,” ujar Emrus.
Senada dengan Emrus, analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, menilai, Surya Paloh berpotensi menjadi kingmaker.
“Surya Paloh bisa menjadi salah satu kingmaker, sama seperti Jokowi, Megawati, Jusuf Kalla, dan lainnya,” kata Ujang.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini melihat, Surya Paloh dan Nasdem belum bersikap soal koalisi sehingga masih terlihat seksi di mata partai-partai lain maupun para bakal capres dan cawapres. Nasdem juga punya kekuatan hampir 10 persen di parlemen. Artinya, punya daya tawar politik tinggi bagi partai lain. Selain termasuk partai lima besar hasil Pemilu 2019, Nasdem punya kekuatan finansial dan jaringan media yang sangat luas.
“Nasdem masih mengayun-ayun soal koalisi. Masih wait and see. Arahnya belum kelihatan. Semua masih terlihat abu-abu. Nasdem masih melihat situasi dan dinamika politik yang berkembang. Yang bagus sih Nasdem buat koalisi baru, misalnya dengan Demokrat dan PKS. Namun semuanya masih dinamis,” ungkap Ujang. ( red)
tag: Politik,Surya Paloh, Pilpres, Headline,