IDN Hari Ini, Tulungagung – Proses mediasi terkait bangunan baru yang diadukan warga RT 003 RW 006 Lingkungan 2 Kelurahan Jepun, Kecamatan Tulungagung dengan dugaan sebagai gudang penyimpanan tembakau kembali terjadi (23/2/2022).
Hadir Kepala Desa (Kades) Jepun, sebagai perwakilan desa, Babinsa, pihak Kecamatan serta perwakilan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tulungagung.
Perwakilan warga Jepun sampaikan beberapa keluhan hingga syarat ke pemilik bangunan gedung yang pada akhirnya mencapai kata mufakat dengan solusi ketentuan yang disepakati kedua belah pihak meskipun sempat terjadi ketegangan argumen.
“Semua sudah clear dan sudah disepakati” kata singkat YN, owner bangunan.
Kades Jepun, Dedy Artanto membenarkan, mediasi mendapatkan solusi antara pemilik bangunan dan warga dengan poin poin syarat yang disepakati bersama, selanjutnya dimasukkan di berita acara.
“Warga sepakat untuk gudang snack atau camilan makanan dan minuman. Adapun untuk gudang cengkeh sementara waktu akan dilakukan evaluasi bukan untuk gudang tembakau” kata Dedy
“Lalu untuk solusi mengatasi dampak karena dulunya sawah, pemilik gedung akan sepakat membuatkan saluran air di depan rumah inisial GR dan sumur resapan didepan gedung. Lalu untuk warga inisial BB yang paling terdampak dengan lokasi berdekatan dengan gudang meminta agar pembangunan gudang belakang dibuatkan jarak 5 (lima) meter dari rumahnya untuk sirkulasi udara” tambah Kades
“Dan untuk pembangunan sebelah utara yang dekat dengan rumah inisial TM diminta tidak dibuat gedung mepet, istilahnya ada kelonggaran untuk jalan masuk kendaraan” imbuh Dedy
“Ini endingnya sudah berakhir damai, itu hanya mis komunikasi. Bu Y kan masih rencana untuk gudang tembakau tapi belum digunakan” jelas Dedy.
Disisi lain, BB, salah satu warga terdampak yang hadir menyampaikan, upaya mediasi sangat diapresiasi sebagai langkah untuk mencari solusi terbaik.
“Meskipun terlambat tapi bagus sekali. Bisa menuju ke arah solusi yang kita harapkan bersama” ujarnya.
(jh.tla).
Tag: Mediasi, Warga Jepun, komunikasi