Washington DC, Indoneia Hari Ini – Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sudah hilang koneksi dengan seluruh komunitas dunia dan ingin mendirikan lagi Uni Soviet lewat invasi ke Ukraina, Kamis (24/2/2022).
“Dia [Putin] punya ambisi lebih besar dari sekedar Ukraina. Faktanya, dia ingin mendirikan Uni Soviet lagi, itulah sebetulnya yang terjadi. Dan menurut saya ambisi dia ini sama sekali bertentangan dengan situasi yang dihadapi dunia sekarang,” kata Biden dalam pidato di Gedung Putih Kamis sore waktu setempat atau Jumat dini hari WIB.
Uni Soviet adalah negara federasi yang beranggotakan 15 republik dan menjadi negara adidaya yang mengimbangi Amerika Serikat di era perang dingin. Pada 1991, federasi itu bubar setelah negara-negara anggotanya menyatakan kemerdekaan, termasuk Ukraina.
Menurut Biden, sanksi ekonomi dan politik yang diterapkan akan berdampak pada Rusia
“Ini akan memperlemah negara tersebut. Dia harus membuat pilihan yang sangat-sangat sulit yaitu terus bersikap sebagai kekuatan kelas dua atau merespons,” kata Biden.
“Jika kita tidak bertindak sekarang dengan sanksi-sanksi tersebut, dia akan menjadi jemawa,” imbuhnya.
Biden juga menegaskan dia tidak punya rencana untuk bertemu Putin setelah Rusia akhirnya menginvasi Ukraina.
“Putin akan menjadi orang terkucil di jagat internasional. Pilihan Putin untuk melakukan perang yang sama sekali tidak bisa dibenarkan di Ukraina akan membuat Rusia makin lemah, dan dunia makin kuat,” tambahnya.
“Putin adalah seorang agressor. Putin memilih perang ini. Dan sekarang dia dan negaranya akan menanggung semua konsekuensi,” tegas Biden. ( IDN )
Tag: internasional, Invasi Ukraina Rusia, Sanksi Ekonomi