Jakarta, IDN Hari Ini- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, melaporkan pasukan Rusia menculik Wali Kota Melitopol, Ivan Fedorov. Ia meminta bantuan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, untuk mendesak pembebasan wali kota itu.
“Permintaan kami jelas: dia harus dibebaskan segera. Saya menelepon Kanselir [Jerman] Olaf Scholz. Saya juga bicara dengan Presiden [Prancis] Emmanuel Macron,” ujar Zelensky dalam video yang dirilis Sabtu (12/3).
Ia kemudian berkata, “Saya akan bicara dengan orang-orang yang penting demi pembebasan rakyat kami. Kami berharap pemimpin dunia menunjukkan bagaimana mereka bisa membawa pengaruh dalam situasi ini.”
Sebagaimana dilansir AFP, Zelensky menjelaskan bahwa Fedorov diculik pada Jumat (11/3) oleh tentara Rusia yang kini memang sudah menguasai kota tersebut.
Menurut Zelensky, Fedorov ditangkap karena “tak kooperatif dengan pihak musuh [Rusia].”
Berdasarkan keterangan parlemen Ukraina, Fedorov ditahan ketika sedang berada di pusat penanganan krisis Kota Melitopol. Saat ditangkap, Fedorov tengah mengurus masalah suplai di fasilitas tersebut.
Sehari setelah penangkapan tersebut, sekitar 2.000 warga Ukraina turun ke jalan, menolak invasi Rusia dan mendesak wali kota mereka segera dibebaskan.
“Apa kalian mendengar, Moskow? Jika 2.000 orang berdemonstrasi di Melitopol menentang okupasi, ada berapa yang menentang perang di Moskow?” kata Zelensky.
Sejak Presiden Vladimir Putin memulai invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu, gelombang aksi protes memang langsung menerjang jalanan Moskow.
Pemerintah pun langsung membendung gelombang protes itu dengan melakukan penangkapan besar-besaran. Hingga kini, setidaknya 12 ribu warga dibekuk karena ikut serta dalam aksi demonstrasi tersebut.( idn )
tag: Invasi, protes, Rusia, Ukraina, Internasional