Maluku, IDN Hari Ini.com.-Antisipasi jebolnya kuota subsidi bahan bakar minyak.Badan Penyalur Hilir Migas (BPH Migas) meminta kepada semua SPBU yang ada di Kabupaten Buru untuk tidak menjual BBM bersubsidi ke pihak industri ataupun kendaraan pengangkut barang.(19/11/21)
Kemtrian migas melalui Irjend Esdm Prof Ahkmad Syahkroza mengunjungi SPBU di Desa Kaiely,kecamatan teluksaat kabupaten buru, dalam kunjungan itu Ia mengatakan bahwa, pengawasan yang dilakukan BPH Migas sudah merujuk Peraturan Presiden No.191 tahun 2014 tentang Penyediaan,Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.Ujar Syahkroza.
Ahkmad Sahkroza dalam kunjungan itu menjelaskan,kedatangan Irjend migas ke daerah yang terpencil itu untuk mengawasi program pemerintah yang berkaitan langsung dengan subsidi minyak apakah sudah terpenuhi atau tidak.
“Berkaitan dengan subsidi minyak apakah masyarakat ada yang sudah menerimanya,kalau belum ada akan kita upayakan itu untuk diadakan sehingga masyarakat tidak lagi sulit dalam pencarian minyak bersubsidi.”Jelasnya
Dalam kesempatan itu Ia juga mengatakan,karena kita paham sekarang ini pemerintah dananya terbatas,itu inisiatif-inisiatif daripada pengusaha lokal atau DPRDS yang punya uang satu miliar lebih.
“Kita bisa bilang dia bikin kshop karena kan di desa ini terpencil seperti misalnya di sini ada desa yang jaraknya jauh sampai 15 km tentu agak merepotkan masyarakat untuk mendapatkan hak subsidinya,menurutnyq masyarakat akan bolak-balik sudah 30 km oleh karena itu kita perlu mendekatkan tempat yang ditentukan.sehingga masyarakat tidak lagi repot.”
Selain itu juga menyampaikan kita akan mengawasi dan melihat program pemerintah, apa saja yang perlu diperbaiki lalu didekatkan,supaya benar-benar ada rasa keadilan di tengah-tengah masyarakat saat kita bisa penuhi.
Saat Irjend migas di Wewancarai dua Media yang berbeda,di tempat itu menjelaskan baru pertama kali mengunjungi Pulau Buru,dan yang baru kita lihat.Saya melihat dari dekat daerah ini sangat bagus bermasyarakat,SPBUnya sudah mendekat ke masyarakat.Harapan kami agar harganya dapat disesuaikan.
“harga itu tidak banyak dari pada tidak ada kalau jauh kita dekat kan lagi,dan diharapkan kerjasama Pemda pejabat lokal,Pertamina,Pertamini kalau tidak didukung oleh pemerintah daerah mereka kan tidak tahu daerah yang punya wilayah.Pertamina punya barangnya dia suplainya kami mengatur regulasinya harus ada ketiga-tiganya ketemu ada juga tim dari BPH yang mengurus subsidi-subsidi BBM dia yang ngatur dan ketemu dengan Pertamina mudah-mudahan nanti kita usulkan lebih cepat lebih baik .”Ungkap Sahkroza.
Sementara itu Camat Kecamatan Teluk Kaiely,(Fandy Asyarih Wael) di sela-sela kegiatan inspkesi Irjen Migas,jelaskan kepada media,kalau kedatangan BPH MIGAS juga bagi dirinya sebagai Camat sangat mendukung dan menyambut baik karena ini juga sebagai bentuk perhatian kepada perekonomian masyarakat.
“Insya Allah dengan kehadiran BPH MIGAS disini,mungkin untuk penyaluran BBM ke desa kayeli tidak terhambat lagi atau terbatas tetapi setiap kebutuhan masyarakat,tentang BBM itu bisa terpenuhi.”Unggahnya
Harapannya agar penyaluran BBM bisa lebih baik lagi dari kemarin,Kalau kemarin penyaluran BBM mungkin masih,walaupun tidak ada kendala tapi masih sesuai dengan kebutuhan.Mudah-mudahan dengan adanya BPH MIGAS bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang ada di Kecamatan Teluk Kayeli.Tutupnya.
Jurnal maluku(Idris wael)