Kota Tangerang, IDN Hari Ini – Untuk kedua kali nya Lembaga swadaya masyarakat (LSM GERAM Banten Indonesia) DPC kota Tangerang, Romo mengirimkan Surat pengajuan kepada walikota Tangerang untuk mencopot jabatan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Kabid Kebersihan. Surat permintaan tertulis tsb, resmi dilayangkan oleh Ketua DPC LSM GERAM Kota Tangerang, tanggal 27 April 2022, namun hingga kini belum ada reaksi dari Walikota.
Menurut nya bukan tanpa sebab permintaan pencopotan Pejabat di Dinas tersebut kepada walikota Tangerang H.Arief R. Wismansyah dilakukan.
Ada 2 alasan yang di sampaikan, pertama :
Ada dugaan anggaran yang tidak sesuai peruntukan nya, Seperti: ~Masih menumpuk nya kendaraan.
~Kendaraan operasional banyak yang rusak dan tidak layak, masih di gunakan.
Kedua:
Ada dugaan kuat hilangnya keuangan dan pendapatan asli daerah, Seperti: ~Sistem penggunaan bahan bakar kendaraan yang dimanipulasi.
~Diduga Pengelolaan sampah tidak maksimal.
~Diduga Pungutan luar dari daerah tertentu.
“Permasalahan persampahan memang harus orang yang benar benar mengerti dan berkomitmen dan kompeten dalam bidang persampahan agar penanganannya bisa maksimal katanya. Sebab tambah Romo lagi, sampai sekarang penanganan sampah tidak maksimal, sehingga dampak yang ditimbulkan banyaknya penumpukan sampah dibeberapa tempat pembuangan sampah,” ucap Romo kepada wartawan.
Sementara itu, kata Romo,” Tempat Pengumpulan Sementara (TPST) menumpuk tidak terkendali, belum lagi kendaraan operasional yang digunakan banyak yang rusak dan tidak layak. Jika seperti itu penanganan sampah di kota Tangerang tidak akan pernah selesai, padahal anggaran yang di gelontorkan cukup besar. Terus dikemanakan itu uang anggaran yang besar tapi penanganan sampah masih tidak maksimal,” ujarnya.
Perlu diketahui oleh masyarakat luas, di tahun 2022 dana yang digunakan oleh Dinas Lingkungan hidup kota Tangerang sangat fantastis, dari data Rekap Anggaran TA 2022, terhitung dengan jumlah nilai sebanyak Rp.210,587,325,294 Milliar, dan itu bukan anggaran yang sedikit, namun penyerapan nya yang bermasalah tutur ‘Romo’.
Seturut dengan penyampaian aktivis dimasyarakat setempat, warga Kampung Kedaung Baru Rt 02/02 Kelurahan Kedaung Wetan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang, juga mengeluhkan air limbah yang mengalir ke tempat pemakaman keramat kedaung baru. Semua itu di duga berasal dari tempat pembuangan sampah ahir (TPA) yang sangat menggangu bagi warga yang ingin berziarah ke lokasi tempat pemakaman keramat tersebut Rabu (04/40/2022) jelasnya.
Menyikapi hal ini, awak media mengkonfirmasi kepada ustad Ajit hidayat selaku amil di wilayah kedaung baru, ia mengatakan, kita sangat perihatin dengan warga yang ingin berziarah ke makam keramat harus basah basahan untuk bisa masuk kedalam keramat tersebut, kami selaku amil mohon dan meminta kepada instansi terkait untuk bisa mencari solusi agar masyarakat yang ingin berziarah bisa aman dan nyaman,” paparnya.
Senada dengan apa yang dikatakan Amil setempat, di lokasi yang sama Remo, salah seorang pengurus makam keramat mengatakan, kita sangat merasa terganggu dengan adanya air yang mengalir dari TPA air berwarna hitam dan berbau tak sedap itu sangat menyengat di hidung sampai para pejiarah merasa tidak nyaman bahkan ada para pejiarah mual dan muntah akibat baunya air limbah tersebut. Kami selaku pengurus makan keramat yang ada di kedaung wetan ini agar para instansi terkait untuk segera mengambil langka langka yang bijak agar jangan nantinya kami warga kedaung baru dan kedaung wetan akan mengadakan audensi ke dinas terkait,” tandas Remo.
Selain itu Rahmad, salah seorang peziarah di lokasi mengatakan kepada wartawan, mas udah parah banget ini mah air limabah mana bau busuk menyengat ke hidung. Bahkan sampai mual banget mas kami berharap semoga air limbah yang mengalir ke tempat pemakaman ini bisa di atasi dengan pihak terkait jujur mas, dulu sebelum ada TPA tidak seperti ini mas kita berziarah di sini aman dan nyaman mas paparnya.( red)