Home / Buru

Rabu, 25 Mei 2022 - 17:03 WIB

Raja Petuanan Kaiely Mintah Pemerintah Pusat Segera Jadikan Peti Gunung Botak(Leabumi)Menjadi IPR

Pulau Buru(Maluku), INDONESIAHARIINI.COM.-Pemerintah Daerah juga pemerintah pusat perlu melakukan penanggulangan terhadap menjamurnya pertambangan tanpa izin (Peti) untuk difasilitasi menjadi penambang pemegang izin pertambangan rakyat (IPR).

“Raja Petuanan Kaiely(ABDULLAH WAEL)Saat di Wewancaray oleh Media Idonesiahariini pada 24.Mei(2022) menyebutkan bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral perlu melakukan sejumlah langkah untuk menjadikan Peti Gunung botak(Leabumi)menjadi IPR.

Selanjutnya RAJA menegaskan harus terlebih dulu ditetapkan wilayah penambangan rakyat [WPR]-nya, agar tidak terjadi pelanggaran di sektor penataan ruang dan sektor pertambangan,” pungkasnya.

Baca Juga  Ayah Bejad Memperkosa Anak Tiri Diringkus Satreskrim Polres Pulau Buru

Selain itu, badan usaha pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) hendaknya memberdayakan masyarakat adat yang menambang di wilayahnya dalam bentuk kompensasi. Menurutnya Hasil dari kegiatan itu nantinya wajib dijual kepada pemilik izin remi.

Di sisi lain penguatan kewenangan dan penambahan jumlah inspektur tambang diperlukan untuk meningkatkan infrastruktur dan lain-lain. “sehinggs pengawasan yang lebih efektif dan efisien,” ujarnya.

Menurutnya Aparat juga telah meneluarkan ketentuan sanksi hukum bagi penambangan tanpa izin. Pelaku terancam penjara paling lama 10 tahun dan denda maksimal Rp10 miliar.namun untuk kebutuhan ekonomi hal itu tidak dihiraukan.

Baca Juga  Peringati Hari Korps Cacat Veteran Indonesia, Alfamidi Cabang Maluku Apresiasi para Veteran

Bilamana permintaan Masyarakat tidak di akomodir, ditakutkan akan terjadi anarkis bagi penambang yang datang dari luar kabupaten dengan jumlah berkisar kurang lebih 1000 orang, sehingga saya berharap kepada pihak Kepolisian setempat bersama Pejabat Bupati dan pejabat tinggi lainnya termasuk bapak Presiden RI, agar dapat memikirkan langkah dampak negative di hari esok.,”harap Raja Petuanan Kaiely

Baca Juga  Tumpukan Sampah Dibiarkan di Beberapa Titik Kota Namlea

Selain itu kata Kata Raja Petuanan Kaiely(ABDULLAH WAEL) bilamana penambang yang cukup banyak berada di lokasi tambang emas GB di perbolehkan melakukan aktivitas, maka penambang emas akan terhindar dari Disintegrasi sosial, namun jika tidak merespons akativitas penambang Lokal maupun penambang luar daerah yang sementara berada di lokasi tambang GB maka, ditakutkan akan terjadi anarkis juga pencurian dimana- mana.Tutur Raja Petuanan Kaiely(Abdullah Wael)

Reporter Maluku.(Didot)

Share :

Baca Juga

Buru

Beberapa Desa Kaiely desak PJ Bupati Segera Evaluasi Camat Teluk Kaiely

Buru

Melakukan kunjungan kerja ke Wilayah Maluku Utara selama enam hari  di labuha oleh Panglima Kodam (Pangdam) XVI/Pattimura,

Buru

Kasus Lapak Cakbor Mardika Ambon.” Diduga Palsu/Modus Tagis Hanya Tutupi  Kebohongan ” Pemilik Lahan Dani Sohilait Jadi  Dalang

Buru

Diduga Panwascam Namlea sengaja meloloskan Oknum pengurus partai Politik PKS Kabupaten

Buru

Polres Buru Ungkap Kasus Pencurian Tiang Alif Berlapis Emas, Satu Pelaku (AG) Ditetapkan Tersangka

Buru

Irjend ESDM Prof. Ahkmad Syahkroza Kunjungi SPBU di Desa Kaiely Kab. Buru

Buru

Kombes Pol Drs. M. Rum Ohoirat, Mewakili Polda Maluku Memberikan Ceramah Tentang Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara.

Buru

Jalan Lintas Diblokade Warga Tihulale Paska Warganya Dipukul Warga Hualoy

Contact Us