Jakarta, IDN Hari Ini — Setidaknya 10 warga sipil tewas dan 11 orang lainnya terluka di sekitar Kharkiv sepanjang akhir pekan akibat gempuran Rusia yang makin brutal di Ukraina timur.
“Saat ini, kami mengetahui 10 orang tewas, termasuk seorang anak, dan 11 orang terluka,” ujar gubernur kawasan yang menaungi Kharkiv, Oleg Synegubov, seperti dilansir AFP, Minggu (10/4).
Synegubov kemudian menjabarkan bahwa para korban itu berjatuhan akibat serangan Rusia di empat daerah berbeda di dekat Kharkiv.
“Dalam sehari, penjajah [Rusia] membombardir infrastruktur sipil di Balkliya, Pesochin, Zolochiv, dan Dergachi,” katanya.
Kharkiv sendiri merupakan kota terbesar kedua di Ukraina dengan populasi sebelum perang pecah mencapai 1,5 juta jiwa.
Berlokasi sekitar 40 kilometer dari perbatasan Rusia, Kharkiv menjadi salah satu medan tempur paling sengit sejak invasi dimulai pada 24 Februari lalu.
Belakangan, Rusia mulai menarik pasukan dari Kharkiv dan lebih berkonsentrasi ke wilayah yang lebih menjorok ke timur Ukraina.
Secara keseluruhan, Rusia memang mengurangi pasukannya di area pusat Ukraina. Namun, sejumlah pihak menganggap penarikan pasukan ini bukan berarti Rusia menyerah menguasai Kyiv.
Beberapa sumber intelijen menduga, Rusia hanya menarik mundur sementara pasukannya untuk mengatur kembali strategi perang mereka.
Ukraina pun bersiap menghadapi serangan besar-besaran Rusia. Meski demikian, Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa Ukraina masih siap menyelesaikan konflik melalui jalur diplomasi. ( cnn/red )
Tag: Headline, internasional, Invasi, Nato, Rudal, Rusia, Sanksi Ekonomi, Ukraina