Jakarta – Dialog antara Rusia dan Ukraina masih terus berlangsung untuk menemukan solusi diplomatik atas peperangan yang telah berlangsung nyaris tiga minggu. Pihak Rusia menyebut bahwa netralitas Ukraina menjadi fokus pembicaraan tersebut.
Secara terpisah, negosiator utama Moskow mengatakan delegasinya mendorong Ukraina untuk mengambil status yang sebanding dengan Swedia atau Austria, dua negara netral di Eropa Barat.
Rusia dan Ukraina telah mengadakan beberapa putaran negosiasi yang bertujuan untuk menemukan titik temu, dan menghentikan invasi yang diluncurkan oleh pemimpin Rusia Vladimir Putin pada akhir Februari lalu.
“Status netral Ukraina sekarang sedang dibahas secara serius, tentu saja, di samping jaminan keamanan,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov kepada outlet berita bisnis RBK dalam sebuah wawancara seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (16/3/2022).
“Inilah yang sekarang sedang dibahas dalam pembicaraan. Ada kata-kata yang benar-benar spesifik dan menurut saya, kedua pihak hampir menyetujuinya,” tambahnya.
Negosiator utama Rusia, Vladimir Medinsky mengatakan kepada wartawan pada Rabu (16/3) bahwa pembicaraan itu “lambat dan sulit”. Namun, dia mengatakan Kremlin menginginkan perdamaian, “sesegera mungkin”.
Dia menegaskan kembali bahwa masalah inti dalam pembicaraan adalah Ukraina yang “netral”, mengutip status Austria dan Swedia sebagai contoh yang mungkin untuk diikuti.
Medinsky menambahkan bahwa masalah lain sedang dibahas, termasuk status semenanjung Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014, serta wilayah-wilayah yang dikuasai selama bertahun-tahun oleh separatis pro-Moskow. ( idn )
tag: Headline, internasional, Invasi, Ukraina, Rusia, Nato, Sanksi Ekonomi, Alot