Maluku.(Puau Buru)Indonesiahariini.co.-Karena belum diselesaikan pembayaran/atau melunasi sisa pembayaran senilay 6,6 meliar rupiah kepada pihak adat Tiga tumpukan matrial emas Milik PT.BPS yang belum dilunasi itu Akan diambil alih oleh 40 kaperasi selanjutnya untuk diolah oleh masyarakat adat
Ironisnya PT.bps sampai saat ini belum melunasi pembayaran senilai 6,6 meliar rupiah kepada koperasi adat yang berjumlah sebanyak kurang lebih 40 koperasi.
“Selanjutnya-Dari keterangan sumber akurat yang di wewancarai media Indonesiahariini.com.pada 14.oktober(2022) membenarkan hal tersebut.bawasannya pihak koperasi adat saat ini suda melakukan Sasi adat secara besar-besaran di stok fael,dan selanjutnya pihak koperasi akan menyurati pihak PT.BPS (bumi Pratama sejaterah)yang beralamat di Jakarta itu.
“Tujuannya untuk memberitahukan pihak perusahan agar segerah melunasi sisa pembayaran matrial emas yang telah diangkut pihak perusahan senilai enam koma enam(6,6) meliar rupiah itu “Ungkapnya.
Karena pihak perusahan PT BPS.telah berhenti melakukan pengangkutan di sungai anhoni semenjak tahun 2018 sampai di tahun 2022 ini,tidak ada kordinasi dengan pihak adat guna untuk membicarakan terkait sisa pembayaran, yang sampai detik ini belum terlunasi,maka dalam hal ini pihak adat melakukan kordinasi dengan RAJA PETUANAN KAIELY untuk melakukan Sasi secara besar-besaran di stok fael yang saat ini sedang di tampung di lokasi PT.bps yang berada di lokasi wasboli Desa Kaiely Kecamatan Teluk kaiiely.
Pihak adat telah menyurati pihak perusahan PT.bps dengan kurung waktu satu Minggu semenjak surat tersebut dilayangkan dari pihak adat kepada PT.bps itu abilah surat yang telah dilayangkan itu tidak di gubris atau tidak di tanggapi oleh pihak perusahaan,Maka pihak adat segarah mengambil alih stok fael tersebut untuk di olah dan/atau dijual untuk pengusaha lain, yang bertujuan untuk melunasi sisa pembayaran kepada adat.”Keras sumber.