Home / Internasional

Rabu, 10 November 2021 - 07:10 WIB

Strategi Militer China  Blokade Pelabuhan dan Bandara Taiwan

Taipe, IDN Hari Ini – Militer China mampu memblokade pelabuhan dan bandara penting Taiwan.

Hal itu disampaikan kementerian pertahanan Taiwan pada Selasa saat memberikan penilaian terbaru tentang apa yang mereka sebut sebagai ancaman ‘besar’ militer China.

China tak pernah mengharamkan penggunaan kekuatan untuk menempatkan Taiwan di bawah kendalinya.

Negara raksasa itu telah meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan, termasuk menerbangkan pesawat tempur berkali-kali di zona pertahanan udara pulau itu.

Dalam laporan dua tahunan terbarunya, kemenhan Taiwan mengatakan China telah meluncurkan apa yang disebut dengan perang “zona abu-abu”.

Laporan itu menyebutkan adanya 554 kali “penyusupan” oleh pesawat tempur China di medan barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan antara September tahun lalu dan akhir Agustus.

Baca Juga  Lahan Pengendapan Taksi Bandara Soetta Tak Boleh Dikomersilkan, Diduga untuk Kepentingan Segelintir Oknum

Analis militer mengatakan taktik itu ditujukan untuk menaklukkan Taiwan dengan cara membuat pulau itu kelelahan. Pada saat yang sama, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China bermaksud menyelesaikan modernisasi kekuatannya hingga 2035 untuk “memperoleh superioritas dalam kemungkinan operasi melawan Taiwan dan kemampuan yang layak untuk menghalau pasukan asing, yang menjadi tantangan berat bagi keamanan nasional kita”, kata kemenhan Taiwan.

“Saat ini, PLA mampu melakukan blokade gabungan lokal terhadap pelabuhan, bandara, dan rute penerbangan ke luar kita yang penting, untuk memotong jalur komunikasi laut dan udara, serta memengaruhi jalur pasokan militer dan sumber logistik kita,” kata kemenhan.

Baca Juga  Aquabike Jetski World Championship, Pesta Rakyat Danau Toba Pengunjung Tembus Mencapai 200.000 Orang

Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan Taiwan sudah menjadi negara merdeka dan berikrar untuk membela kebebasan dan demokrasinya. Tsai telah menjadikan pertahanan Taiwan sebagai prioritas. Dia berjanji untuk memproduksi lebih banyak senjata di dalam negeri, termasuk kapal selam, dan membeli banyak peralatan dari Amerika Serikat. AS telah menjadi pemasok penting senjata dan pendukung Taiwan di dunia internasional.

Pada Oktober, Taiwan melaporkan 148 pesawat angkatan udara China di medan selatan dan barat daya zona pertahanan mereka selama empat hari. Insiden itu meningkatkan ketegangan antara Taipei dan Beijing secara dramatis. Peningkatan latihan militer China di zone pertahanan udara Taiwan baru-baru ini adalah bagian dari apa yang disebut Taiwan sebagai strategi pelecehan yang dirancang secara hati-hati. “Perilaku mereka yang mengintimidasi tidak hanya menghabiskan kekuatan tempur kita dan mengguncang kepercayaan dan moral kita, tapi juga berusaha mengubah atau menantang status quo di Selat Taiwan untuk mencapai tujuan merebut Taiwan tanpa perlawanan,” kata kemenhan.

Baca Juga  Bangkai tank Rusia yang Dihajar Rudal Ukraina Berserakan

Untuk menggagalkan misi China, Kemenhan Taiwan bertekad untuk meningkatkan upaya pada peperangan asimetris agar setiap serangan menjadi menyakitkan dan sesulit mungkin bagi China. Upaya itu mencakup serangan tepat ke target-target di China dengan rudal jarak jauh, memasang ranjau di pesisir, dan meningkatkan latihan pasukan cadangan. ( IDN )

Share :

Baca Juga

Internasional

 US Seiakan 600an Rudal Stinger Untuk Ukraina

Internasional

RISSC: Jokowi 50 Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia

Daerah

Wakil Bupati Samosir, Sambut Hangat Kunker Wakil Dubes Amerika Serikat

Internasional

Putin Ingin Membunuh atau Menangkap Volodymyr Zelensky

Internasional

Rusia Hantam Ukraina dengan Rudal Hipersonik  dari Laut Hitam dan Laut Kaspia

Banten

Heboh..!!! Armada Angkutan Sampah Membuang Sampah Secara Ilegal, Direksi PT. Angkasa Pura II Siap Dilaporkan

Daerah

Pemkab Humbahas Buka Rapat Koordinator Tim Pengawasan Orang Asing

Banten

Sampah Bandara Soekarno-Hatta Menggunung, Akibat Warisan PT. ISU Yang Tidak Memenuhi Standarisasi SLA

Contact Us